Monday 29 December 2014

Malang, a Wonderful City

Bismillah..
Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya dan keluarga diberi kesempatan oleh Allah untuk berlibur di kota asri nan sejuk, Malang.
Diantara hikmah yang saya dapat adalah, "Fabiayyi aalaai Rabbikumaa Tukadzdzibaan"(QS. Ar Rahman) "Maka Nikmat Tuhanmu Manakah yang kamu dustakan?"
Saya mengucap syukur tiada henti melihat indahnya Kota Malang yang notabene saya jarang melihat pemandangan se-asri itu.
Subhanallaah.. Saya terus berdecak kagum.
Liburan kali ini, perjalanan kali ini mungkin bisa menjadi sekelumit alasan untuk bertafakur atas keagungan Allah. 
Sungguh Maha Dahsyat ciptaan-Nya, Maha Sempurna ornamen alam-Nya.
Semoga kita tetap istiqomah menjalankan syariatnya dan tak lupa bahwa segala yang ada di dunia ini adalah milik-Nya, yang kelak akan kembali kepada-Nya.









Dan Alhamdulillah, kami sempat berkunjung ke beberapa universitas di Malang.

Universitas Brawijaya









Universitas Muhammadiyah Malang



Universitas Islam Negeri Malang



Semoga bermanfaat untuk kita semua.
All praises be to Allah.




Wednesday 24 December 2014

Iba yang Menjelma Syukur

Bismillah..

Kisah pertama.
Pagi itu, kulihat bapak paruh baya mengantarkan dagangan kuenya ke koperasi sekolah. Ia membawa anaknya yang kira-kira berumur 5 tahun.
Tak hanya sekali.
Aku melihat bapak itu kembali esok harinya.
Dengan dagangan yang sama, dan ditemani oleh orang yang sama pula.
Aku tertegun.
Terus saja kupandangi bapak paruh baya itu.
Ingatanku melayang.
Pergi entah kemana.

Kisah kedua.
Siang ini, aku baru saja pulang ke rumah setelah mengantar adikku observasi masuk sekolah dasar.
Aku terus saja memacu motorku.
Ingin segera pulang.
Di pertigaan jalan, aku menyebrang.
Dan sampai pada tikungan tajam.
Lalu dari kejauhan, aku melihat seorang tua yang membawa dan mendagangkan mainan anak-anak yang entah ku tak tau namanya.
Aku mengurangi laju kecepatan motorku.
Tak sadar..
Ada rasa iba yang menyusup dalam hatiku..
Ah, perjuangannya sungguh membuat orang terkesima! Batinku.
Lalu terucap di bibirku rasa syukur yang seharusnya tak perlu alasan.



Ya Allah..
Betapa kami sering melupakan-Mu saat kami tertawa, bahagia atas nikmat-Mu.
Kami lupa, ada dzat yang senantiasa memberi kami ketenangan, kebahagiaan, dan semua kenikmatan..

"Rabbanaa Auzi'naa an Nasykuro Ni'matakallatii An'amta 'Alaynaa wa 'Alaa Waalidaynaa wa an Na'mala Shoolihan Tardhoohu wa Adkhilnaa bi Rohmatika fii 'Ibaadikash Shoolihiin"

Tak ada salahnya, melihat ke bawah guna muhasabah diri bahwa, banyak orang disekitar kita yang mungkin hidupnya jauh dari kata bahagia.
Dan tak ada alasan untuk tidak bersyukur.
Betapapun itu berupa musibah, atau cobaan.
Karena Allah ingin uji seberapa besar iman kita terhadap-Nya :)

Alhamdulillah.




Monday 22 December 2014

Hujan

There's something special about rain
And I love it


Entahlah
Mengapa aku bahagia saat hujan turun
Seakan ia membawaku ke masa dulu
Saat aku belum tau
Apa itu tabu


Thursday 14 August 2014

Untitled #4

Bismillah..

Mungkin, ini adalah posting terakhir saya sebelum kembali ke pondok.
Saya hanya ingin mengucapkan..

Thanks a lot for all my friends especially Drw, Sifa, Rida, Hafi, Dila, Nanda, Sita..
Juga temen-temen yang lain, yang sudah dengan ikhlas dan senang hati mengisi libur saya satu bulan lebih ini.
Tanpa kalian, mungkin hari-hari saya terasa hampa *ciyee* karena sejujurnya, saya banyak nganggurnya di rumah :D
I'll miss you all so damn much {}



Kita mewakili temen2 lain yg blm bisa dateng halal bi halal SD :)

Of course, for umi, abi, aufa and adiba..
Thanks a lot for being my extraordinary family..
Semoga perjuanganku di Ibnu Abbas tak sia-sia..
Wish Allah blesses you all :)
And I'll miss you so damn much, much, much {} :*


when I was 6th grade before my dad's departure to China :) 

Tuesday 12 August 2014

Proposal Hidup

Bismillah..

Cerita ini bermula saat saya dan teman-teman SD berkumpul untuk mengadakan acara semacam reuni beberapa angkatan (baca: Our "First") yang didalamnya terdapat acara yang bertajuk "Proposal Hidupku" atas usul seorang teman.
Nah, di acara itu, saya menjadi semacam guide-nya.

Proposal hidup ditulis disebuah kertas yang berisi impian-impian saya untuk 3-4 tahun kedepan beserta usaha dan cara untuk mewujudkannya.
Meski bukan yang pertama kali, tapi saya merasa proposal hidup yang saya buat saat itu sudah lebih real karena menulisnya dengan penuh kesungguhan.

15 Agustus 2013

                                                                                 





Dan tujuan saya memposting ini adalah, untuk mengajak teman-teman sekalian untuk melihat masa depan. Karena kita hidup bukan untuk hari ini saja. Melainkan hari esok dan selanjutnya.

Kertas berisi proposal hidup ini masih setia tersimpan di dalam dompet saya, walaupun sekarang sudah agak lecek karena sering saya buka guna merenung dan memotivasi diri saya sendiri untuk BERANI mewujudkan apa yang telah saya tulis dan saya impikan.

Mengingat saat ini saya sudah kelas dua SMA, yang tidak lama lagi akan terjun ke dunia masyarakat, dan akan benar-benar terlihat hasil pendidikan selama 12 tahun menimba ilmu di Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. 

Saya pikir, untuk remaja seumuran saya (mendekati umur 16, 17) tak pantas lagi berkata "Aku MASIH umur 16 kok, nyantai aja, masih banyak waktu buat seneng-seneng". Tapi yang benar dan saya yakini adalah "Saya SUDAH berumur 16 tahun. APA YANG SUDAH SAYA LAKUKAN MINIMAL UNTUK DIRI SAYA SENDIRI? APA YANG SUDAH SAYA LAKUKAN UNTUK ORANG TUA SAYA? APA YANG SUDAH SAYA LAKUKAN UNTUK TEMAN-TEMAN? Bahkan, APA YANG SUDAH SAYA LAKUKAN UNTUK BANGSA INI?"

Namun bukan hanya sekedar bertanya pada diri sendiri, tapi harus ada ACTION untuk menjadikan mimpi-mimpi itu nyata.

Mungkin apa yang telah saya lakukan (menulis proposal hidup) bisa teman-teman lakukan. karena jujur saja, setiap saya membuka kembali kertas itu (kertas proposal hidup), saya makin termotivasi untuk benar-benar mewujudkannya.

Curhat sedikit.. Dilarang protes, karena blog ini milik saya, dan saya bebas menulis apa saja yang ingin saya tulis :))

Jujur, saya sangat prihatin dengan pemuda-pemudi Indonesia yang masih menyia-nyiakan waktu yang Allah beri dengan sukacitanya kepada mereka. Pacaran, nongkrong, hang out tanpa tujuan, dan segudang aktivitas lain yang sedikit bahkan tidak ada manfaatnya. 
Ayo!! Masa depan Indonesia ada di tangan pemudanya! 
Masihkah teman-teman semua rela Indonesia dijajah oleh bangsa asing meski bukan secara fisik, tapi secara pemikiran namun efeknya jauh lebih dahsyat membahayakan?? 

Mari berbenah diri, termasuk saya sendiri khususnya. Karena semua yang saya tulis tujuan utamanya adalah untuk menasihati diri saya sendiri.

Dan saya harap, teman-teman semua mendoakan agar saya dapat segera mewujudkan mimpi saya yang pertama di proposal hidup yang telah saya tulis, yakni Menghafal Al Qur'an 30 juz. 
Semoga tahun ini menjadi tahun yang barokah, dan saya dapat menyelesaikannya tahun ini juga.
Amiiin Ya Rabb...

Sekian. Semoga bermanfaat :)


Sunday 10 August 2014

How About Us?

Bismillah..

Ceritanya, setiap hari senin-sabtu setelah maghrib selalu ada 4 orang anak kelas 3 SD yang belajar mengaji dirumah saya yang dibimbing oleh umi (ibu) saya sendiri..
Suatu ketika, umi berhalangan mengajar mengaji karena diundang untuk menghadiri sebuah acara. Dan akhirnya, beliau meminta tolongi saya untuk menggantikan mengajar anak-anak itu.
Meski bukan pertama kali mengajar, saya tetap merasa sedikit 'grogi' karena seingat saya, terakhir mengajar anak SD sekitar satu setengah tahun lalu.
Tapi yasudahlah.. Bismillah, saya mengajar anak-anak itu, semoga saya tidak salah mengajarkan kalam Allah kala itu.
Saya juga teringat hadist ini "Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al qur'an dan mengajarkannya" Makin semangatlah saya :)
Dan "poin" yang ingin saya sampaikan disini adalah..
Saya terharu ketika salah seorang anak tadi (sebut saja "A")  terlambat datang. Lalu saya bertanya mengapa ia terlambat. Jawabnya dengan penuh keluguan "baru pulang sekolah tadi habis maghrib.."
Ternyata A tidak sekolah di sekolah islam seperti 3 orang yang lain, tetapi SD negeri yang notabene pendidikan agamanya sangat minim jika dibandingkan dengan sekolah islam "tulen" dan ia bersekolah di luar kota. Bayangkan betapa lelahnya..
Dan percakapan tadi membuat saya berfikir..
Seorang anak kelas 3 SD, baru tiba dirumah setelah maghrib, lalu setelah itu belajar mengaji, yang mungkin hanya dengan "sisa" tenaga. Tapi semangat belajar mengajinya luar biasa. Patut kita contoh.
So, how about us? 
Terkadang, kita yang sudah dewasa saja masih mengeluh jika harus menimba ilmu-ilmu Allah.. Dengan berbagai alasan. Entah capek, atau alasan lainnya. Ya, sesekali boleh istirahat.. Tapi untuk ilmu, sepertinya tidak ada kata lelah mencarinya :))

Semoga yang 'sedikit' ini bisa menjadi instropeksi untuk kita semua dan saya khususnya..
Sekian.

Friday 1 August 2014

Untitled #3



Entah mengapa aku ingin menulis ini..
Ya.
Mungkin sedikit cerita hati, yang tabu untuk sekedar dimengerti..

Aku ingin bebas..
Aku ingin tersenyum lepas..
Ceria, bersama awan diatas..

Aku.
Aku ingin sedikit saja, tertawa..
Tanpa beban menderita..

Ah!
Aku hanya tidak bersyukur.
Masih banyak diluar sana, remaja sepertiku yang tak seberuntung aku.

Hati.
Ia memang hati.
Yang semenit bisa berbagi, namun semenit kemudian bisa berhenti.

Apa?
Hati ini hampa.
Dan bodohnya aku tak berusaha mengerti.

Haus.
Hati ini haus.
Entah haus apa dan karena apa..

Lihatlah..
Bahkan dedaunan itu tak sanggup melambai padamu..
Ada apa gerangan?

Sepi..
Disini sepi.
Karena orang-orang masih bersukacita dengan Idul Fitri..

Aku kesepiaan!!

Aku masih terseok..
Berusaha melangkah lagi.
Lalu terjatuh.
Bangkit lagi.
Terjatuh lagi.
Bangkit lagi.
Entah sampai kapan..

Aku rindu.
Aku rindu ketika bahagia menyelimutiku.
Aku rindu ketika aku teteskan air mata bahagiaku.

Hidup.
Inilah hidup!
Karunia yang dengan 'sukacita' Ia beri untukku.
Ia hanya memintaku tunduk dan patuh pada-Nya.
Itu saja.
Mengapa masih menggerutu menjalaninya?

*goresan tak jelas dan tak berarti dari seorang anak yang mungkin sedang mencari arti hidupnya

Saturday 26 July 2014

Untitled #2

Kita menunjukkan penghargaan kepada orang lain bukan karena 'siapa' mereka, tetapi karena diri kita sendiri :)

Dauroh Tarqiyah Tarbawiyah
Bangil-Pasuruan, 20-24 Juli 2014

Untitled #1

Sungguh, pada setiap karunia yang Allah berikan kepada kita, terdapat "amanah" yang harus kita tunaikan :)

Dauroh Tarqiyah Tarbawiyah
Bangil-Pasuruan, 20-24 Juli 2014 

Friday 25 July 2014

Selamat Jalan Ramadhan..

Ramadhan..
Tinggal menghitung hari kepergianmu..
Meninggalkan kesedihan dalam qalbu..
Aku disini terpaku, takut tak bertemu lagi denganmu..

Ramadhan..
Begitu cepat kau tinggalkan kami..
Segalanya sangat berarti..
Padahal sampai saat ini, kami belum sepenuhnya perbaiki diri..
Adakah mungkin kau kembali?

Ramadhan..
Betapa kami akan sangat merindu..
Setiap detik yang kami lalui bersamamu..
Setiap amalan yang dilipatgandakan dalam bulanmu..

Ramadhan..
Sejujurnya aku menangis..
Sejujurnya aku tak rela melambaikan tangan berkata "Selamat Jalan" padamu..
Sejujurnya aku ingin setiap hari adalah hari-hari bersamamu..
Tapi tidak.

Ramadhan..
Aku harap kita dapat bertemu kembali..
Dalam hati yang lebih suci..
Dengan amalan-amalan yang lebih berarti..

Rabbii..
Sampaikan kami di Ramadhan esok hari..

Amiin..

Sunday 13 July 2014

Thanks for Watching :)

Bismillah..
Short Video ini bermula dari sebuah kesengajaan yang terjadi dengan saya dan tiga orang teman lainnya.
Saya sebut 'kesengajaan' karena Short Video ini merupakan hasil ide kami berempat yang akhirnya tertuang begitu saja -hahaha-. Dan ide-ide kami muncul karena ini adalah sebuah tuntutan yang bisa disebut dengan TUGAS TIK :D
Tapi tidak mengapa, justru kami sangat berterimakasih kepada guru TIK, Ustadz Eko Suramto karena tanpa 'tugas yang diberikan' ini, mungkin kami tidak akan berkarya :D
Jazakumullah Khoiron Ustadz Eko :D
Silahkan klik link di bawah ini :)
PPTQ SMP IT dan SMA IT Ibnu Abbas Klaten

Wednesday 7 May 2014

Over My 15 Years

Bismillah..

Entah mengapa, ketika saya pulang ke rumah (karena libur sekolah dan pondok) saya merasa sangat bahagia *curhat* Padahal kalau dipikir-pikir, kegiatan di rumah hanya membantu orang tua menyelesaikan pekerjaan rumah (nyapu, ngepel, cuci piring, jemput adik sekolah, dll), nonton tv, main laptop, belajar (walaupun sedikit :D), dan sisanya tak berkegiatan.
Lama merenung, akhirnya saya mendapat jawaban. Ya. Orang tua dan adik-adik saya.

Dan sejak saya SMA juga, saya lebih merasakan betapa hebat sosok orang tua di mata saya (dan di mata semua orang). Membiayai sekolah ketiga anaknya yang lumayan mahal (SPPnya), terlebih, kebutuhan-kebutuhan saya yang notabene anak pondok.

Selalu, setiap saya akan kembali ke pondok, Umi (ibu) saya selalu bertanya "Kebutuhanmu apa aja nduk?" atau ketika saya bersama Umi sedang belanja kebutuhan saya, saya bilang "Wah mi, buanyak yang dibeli.." sambil merasa bersalah. Dan Umi berkata dengan tulusnya "Nggak apa-apa, kan kebutuhan tho.." Hati saya langsung luluh dibuatnya.

Abi (ayah) tak kalah berjasanya dengan Umi. Beliau adalah motivator terbesar dalam hidup saya.
Memang, Abi tak terlalu nampak sayangnya seperti Umi, tapi beliau mengungkapkan sayangnya dengan cara berbeda. Beliau bekerja keras pagi hingga malam hanya untuk istri dan ketiga anaknya. Peluh keringat yang mengucur tak ia pedulikan demi keluarganya.
Pernah suatu ketika saya bilang "Ya Allah bi, SPPku mahal banget ya.. Dulu SMP cuma *.....* sekarang naik banget jadi *....*" Lalu Abi berkata "Ya, Alhamdulillah bersyukur, Abi masih bisa membiayai.."

Subhanallah.. Betapa mulia dan berartinya orang tua untuk anak-anaknya.
Dan karena semua itulah Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS. Al Israa': 23)

Betapa besar jasa orang tua, dan kewajiban kita adalah mentaati keduanya (ibu bapak) selama perintahnya tidak melanggar aturan Allah.

Besar harapan orang tua agar kita menjadi anak yang taat, yang bisa membahagiakan mereka, membuat bangga, terlebih jika karena perbuatan kita dapat menjadikan ibu bapak masuk ke Jannah-Nya. Rasa terimakasih kami tak cukup hanya terlontar dari kata-kata.

Umi, Abi, thanks a lot for over my 15 years in this world. I'm so sorry for all painful caused us (Alifa, Aufa, Adiba) We promise, we'll fight to make you proud of us. And we hope, we can be a great children for you. 
Wish Allah blesses you :)
Love you, Umi Abi.

_____________________________________________________ Your children
                                       Alifa Dzakiyah, Abdullah Aufa, Adiba Muflihah

Hati Bicara Rasa

Pernah hati ini berbicara
Tentang ia dan rasa
Begitu saja hadir tanpa sapa
Dan pergi tinggalkan hampa

Sekalipun aku tak pernah menyebut kita
Karena ia dan aku sungguh berbeda
Seperti ada dinding diantara keduanya

Pernahkah kau berfikir bagaimana rasanya dipisahkan?
Pernahkah, sedikit saja kau rasakan betapa berat menjadi aku

Aku membenci jarak, namun juga menyukainya.
Benci karena ia memisahkan segala yang telah terjadi
dimana cerita hidup bergolak dan berseri
Dan suka karena darinya lah tercipta rindu
Meski aku tak tau ia hadir karena apa

Sungguh, samasekali aku tak pernah berhasil mengerti
Cerita kau dan aku belum berhenti
Aku selalu bertanya dalam hati apa maksud semua ini
Namun semua tertutup rapi

Kini, hanya dapat kupasrahkan segala cerita hati pada-Nya
Ya, hanya Ia satu-satunya penolong atas segala resah di jiwa
Sebelum terungkap semua rasa

Yaa Muqallibal Quluub
Tsabbit Quluubana 'alaa Diinik
Yaa Musharrifal Quluub
Sharrif Quluubana 'alaa Thoatik



Merenda Harap

Pandemi belum juga berakhir Satu dua hal yang direncanakan seolah mangkir Sesuatu yang tak pernah terfikir Atas kuasa-Nya begitu saja hadir ...