Pernah hati ini berbicara
Tentang ia dan rasa
Begitu saja hadir tanpa sapa
Dan pergi tinggalkan hampa
Sekalipun aku tak pernah menyebut kita
Karena ia dan aku sungguh berbeda
Seperti ada dinding diantara keduanya
Pernahkah kau berfikir bagaimana rasanya dipisahkan?
Pernahkah, sedikit saja kau rasakan betapa berat menjadi aku
Aku membenci jarak, namun juga menyukainya.
Benci karena ia memisahkan segala yang telah terjadi
dimana cerita hidup bergolak dan berseri
Dan suka karena darinya lah tercipta rindu
Meski aku tak tau ia hadir karena apa
Sungguh, samasekali aku tak pernah berhasil mengerti
Cerita kau dan aku belum berhenti
Aku selalu bertanya dalam hati apa maksud semua ini
Namun semua tertutup rapi
Kini, hanya dapat kupasrahkan segala cerita hati pada-Nya
Ya, hanya Ia satu-satunya penolong atas segala resah di jiwa
Sebelum terungkap semua rasa
Yaa Muqallibal Quluub
Tsabbit Quluubana 'alaa Diinik
Yaa Musharrifal Quluub
Sharrif Quluubana 'alaa Thoatik
Wednesday, 7 May 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Merenda Harap
Pandemi belum juga berakhir Satu dua hal yang direncanakan seolah mangkir Sesuatu yang tak pernah terfikir Atas kuasa-Nya begitu saja hadir ...
-
You can find another me on tumblr :) See you when I see you !
-
Pandemi belum juga berakhir Satu dua hal yang direncanakan seolah mangkir Sesuatu yang tak pernah terfikir Atas kuasa-Nya begitu saja hadir ...
-
Bismillah.. Cerita ini bermula saat OSIA (OSIS) bagian Ta'lim PPTQ Ibnu Abbas membuat program kerja OSIA. Dari diskusi panjang dan ...
No comments:
Post a Comment