Bismillah.
Libur kali ini berbeda. Selain intensitas
harinya berkurang, peristiwa demi peristiwa yang terjadi pun berbeda. Entah,
mungkin Allah meminta saya untuk memuhasabah diri.
Hari-hari sebelum liburan datang,
saya sudah menyiapkan segudang rencana, dan menyusun dengan rapi apa saja yang
ingin saya lakukan di liburan nanti. Namun ternyata Allah berkehendak lain.
Abi, satu-satunya orang yang bisa mengantar saya, dan kami sekeluarga berlibur
kemana saja, diberi cobaan oleh Allah atas remuknya tulang telapak kaki kiri
Abi. Qadarullah. Siapa yang bisa menyangka akan terjadi seperti ini bila sudah
ketetapan-Nya. Alhasil, rencana untuk pergi ke kampus dan beberapa tempat
lainnya pun dibatalkan.
Namun justru dari sanalah saya
jadi semakin banyak Birrul Walidain, kepada Abi, kepada Ummi. Sedih karena melihat
kondisi Abi saat ini sampai kurang lebih enam bulan kedepan itu pasti, tetapi
Abi pasti akan lebih sedih jika melihat anak-anaknya bersedih. Itu alasan saya
untuk tetap kuat dan tegar membantu Abi dan Ummi selama sepekan ini.
Saya juga banyak belajar tentang
ketulusan cinta yang tergambar jelas dari sikap Ummi. Dengan hati-hati, Ummi
selalu membopong Abi ketika berjalan, menyuapi makanan, dan masih banyak lagi. Padahal,
saya tahu raga Ummi tidak sekuat dahulu –karena Ummi sudah semakin tua-. Ditambah
dengan banyaknya tamu yang menjenguk Abi. Saya merasakan betul, dan jelas
melihat raut wajah Ummi yang sangat lelah. Tetapi senyum yang tersungging di
bibir Ummi mengatakan bahwa Ummi tak ingin terlihat lelah.
Suatu hari saya berkata,
“Mi,
jadi nggak pingin balik ke pondok. Baliknya telat aja ya mi, izin ustadzah..”
“Lho, kenapa kok pingin balik
telat?”
“Pingin bantu Ummi. Besok, dik
Aufa juga balik ke pondok. Ummi nggak ada yang bantu..”
“Ya nggak seperti itu, Lif. Ummi
juga pingin anak-anaknya pinter, cerdas. Kalau bantu Ummi terus di rumah nanti
nggak jadi pinter.”
“Ya.. Waktunya libur, ya
libur.. Waktunya kembali, ya kembali nduk.. InsyaAllah Allah sudah mengatur
semua. Doanya Alifa saja untuk Abi, untuk Ummi, untuk adik-adik..”
Saya tercekat. Speechless.
Libur kali ini juga mengingatkan
saya akan memori tahun lalu. Dimana saya dan keluarga menghabiskan waktu
liburan bersama di kota wisata. Dan tahun ini, kami menghabiskan waktu libur
bersama di rumah. Alhamdulillah ‘alaa Kulli Haal.
Allahummasyfi Abi. Get well soon,
Abi.
Love Abi Ummi