Monday, 28 December 2015

Inspiring People

Bismillah

Berbicara tentang hidup, berbicara pula tentang Inspiring People yang telah banyak memberikan inspirasi-inspirasinya secara langsung maupun tidak langsung kepada saya. Inspirasi-inspirasi yang membuat saya paham akan makna hidup dan segala perjuangan yang ada didalamnya.

1.      Rasulullah SAW

Tak usah ditanya, tentunya semua umat islam akan berkata “Rasulullah adalah tauladan kami”. Ya. Nabi Muhammad Shallahu ‘Alaihi wa Sallam. Pembawa risalah terakhir yang Allah utus untuk menyempurnakan seluruh akhlak manusia ini adalah nabi yang bersifat ma’shum, yakni terbebas dari dosa. Jadi, merupakan sebuah keharusan bagi kita untuk bisa meneladaninya. Semoga kita selalu istiqamah dalam menjalankan segala perintah-Nya dan sunnah Rasul-Nya.

2.      Abi (Ayah)

Semoga pembaca sekalian tidak bosan karena tulisan-tulisan saya sering bertema “Orang Tua”. Tapi memang begitu adanya. Bagi saya, Abi dan Ummi adalah inspirasi terbaik dalam hidup saya setelah Rasulullah tentunya.

Suatu pagi, Abi sedang membersihkan atap rumah yang sudah lama kotor dan tidak dibersihkan. Ketika itu, saya, ummi, dan kedua adik saya sedang beraktivitas di dalam rumah.

Tiba-tiba, kami dikagetkan oleh suara  atap runtuh.
Innalillah! Abi jatuh dari atap rumah. Sontak kami kaget. Para tetangga yang mendengar suara itu pun mendekat ke rumah saya dan membantu Abi untuk bangun.
Ummi, saya, dan kedua adik saya juga ikut keluar. “Ya Allah, Bi..” Ummi memekik.
Saya shock.

Abi terbaring dan terlihat masih shock. Sambil memegang kakinya dengan kesakitan, abi meminta tolong kami untuk mengambilkan air minum. Ada beberapa bagian telapak kaki yang lecet. Para tetangga ikut membantu mengambilkan obat merah untuk mengobati lecet di kaki Abi.
Abi masih memegang kakinya sambil sesekali merintih kesakitan.
Para tetangga menyarankan agar Abi dibawa ke ahli tulang terdekat, barangkali tulang kakinya bermasalah akibat menumpu badan agak lama sebelum Abi terjatuh dari atap. Abi setuju.

Singkat cerita, ternyata tulang kaki kiri abi remuk dan agak parah.
Keputusan dokter, kaki kiri Abi harus dioperasi dan perawatan selama enam bulan, serta harus menggunakan ‘krek’ untuk membantu berjalan. Allahuakbar!

Dan dalam keadaan seperti itu, Abi masih sempat berkata “Wah, nggak jadi jalan-jalan, Lif..” What an amazing Abi! Karena sebelum kejadian itu, Abi memang mengajak kami sekeluarga jalan-jalan bersama.

Setelah kejadian itu saya berfikir, ‘Selama enam bulan, abi nggak bisa nyetir mobil, naik motor, dan nggak bisa banyak beraktivitas.’ Ya. Allah mengambil kenikmatan itu dari kami selama beberapa bulan kedepan. Musibah ini adalah pelajaran besar bagi kami bahwa sebenar-benar tempat bergantung dan bertawakkal hanya kepada Allah. Fatawakkal ‘allallah.

Subhanallah..
Dari kejadian itu pula, saya semakin me-muhasabah diri saya bahwa Abi dan Ummi sudah semakin tua. Uban di kepala Abi sudah semakin banyak, tetapi saya –anak pertama yang menjadi harapan besar keduanya- masih begini-begini saja.

Abi adalah motivasi terbesar saya untuk menjadi anak dan wanita shalihah yang kemanfaatannya dibutuhkan oleh ummat.

Abi adalah pahlawan luar biasa yang Allah kirim dalam hidup saya.

Abi adalah salah satu inspirasi terbaik yang pernah saya temui dalam hidup saya.

Salah satu nasihat Abi yang selalu saya ingat, “Kamu belajar yang sungguh-sungguh biar jadi orang sukses dan bermanfaat. Tentang uang, biar Abi Ummi yang nyari. Nggak ada kelezatan kecuali setelah bersusah payah, Lif. Kamu harus lebih sukses dari Abi!” – Terharu.

Semoga, Alifa bisa menjadi seperti yang Abi, Ummi, dan Alifa harapkan.
Semoga, Alifa bisa menjadi Qurrata A’yun untuk Abi dan Ummi.
Semoga, Alifa dan adik-adik bisa memakaikan mahkota kemuliaan di Jannah-Nya kelak.

Allahummastajib du’aanaa.
Allahumma Rabbannaas, Adzhibil Baas, Isyfi Abi Antasy Syaafii, Laa Syifaa Illaa Syifaauka, Syifaa’an Laa Yughaadiru Saqaman.

3.      Ummi (Ibu)

Salah satu inspirasi terbaik selanjutnya adalah Ummi, ibu saya. Terutama dalam hal berdakwah. Saya acungkan dua jempol untuk Ummi.
Walau mengurus tiga anak yang berbeda jenis, watak, kebiasaan dan lain-lain dengan susah payah, tak menyurutkan langkah Ummi untuk berdakwah ke sana-sini.
Mengisi pengajian dari rumah satu ke rumah yang lain tanpa mengesampingkan amanah sebagai seorang istri dan ibu dari tiga anaknya. Subhanallah!

Ummi pula yang sering menguatkan saya, ketika saya sedang futur di pondok.
“Sudah tinggal setahun nduk, di pondok. Ayolah, dimaksimalkan, dikuat-kuatkan.. Doa Ummi, Abi, adik-adik InsyaAllah selalu menyertai Mbak Alifa disana.”
Semoga saya bisa meneladani jiwa berdakwah Abi dan Ummi yang tidak mengenal teriknya matahari {}

Thanks Allah, for giving me The Super Heroes, Abi and Ummi.

Thanks a lot Abi, Ummi for being My Best Inspirator in this life :)

No comments:

Post a Comment

Merenda Harap

Pandemi belum juga berakhir Satu dua hal yang direncanakan seolah mangkir Sesuatu yang tak pernah terfikir Atas kuasa-Nya begitu saja hadir ...